anggota komisi i dpr muhammad nadjib mengingatkan indonesia bisa saja tidak meratifikasi perjanjian perdagangan senjata (att) di final united nations conference on the army trade treaty pada markas pbb, new york,manakala pilihan pasal tak direvisi.
menjadi juru bicara dan mewakili parlemen indonesia, saya mengingatkan kepada pimpinan serta seluruh delegasi perwakilan seluruh negara bahwa parlemen indonesia tak hendak meratifikasi att, papar nadjib pada keterangan tertulisnya pada jakarta, selasa.
kata nadjib, hal itu akan diselenggarakan manakala sederat pasal dan adalah keberatan delegasi indonesia tak diperbaharui.
dia mengatakan pasal-pasal dan merupakan sorotan diantaranya, penilaian pelanggaran hak asasi manusia (ham) dan dilakukan secara sepihak oleh negara pemasok senjata.
bagian ini dianggap subjektif serta sarat kepentingan politik negara-negara sulit, terlebih pengalaman pada ini menunjukkan adanya praktik standar ganda dalam implementasinya, katanya.
dia melihat pasal lain dan serta tak diterima adalah dimasukkannya amunisi juga komponen yang setiap saat mampu diembargo manakala indonesia dinilai melanggar ham dengan negara produsen.
hal itu berakibat dalam `pelumpuhan` alutsista dan telah kita menggunakan dengan harga mahal, katanya.